Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan, KKP Latih Masyarakat dan Penyuluh Perikanan

JAKARTA, analisaglobal.com –- Masyarakat maupun penyuluh perikanan merupakan kekuatan sumber daya manusia yang tak bisa dipisahkan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan. Keduanya saling bersinergi dalam pengembangan sektor penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, hingga pemasaran hasil perikanan. Menyadari hal tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) gencar menggelar berbagai pelatihan bagi masyarakat maupun penyuluh perikanan.

Teranyar, Senin (24/8), melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Medan diselenggarakan pelatihan teknis penangkapan dan teknis budidaya bagi penyuluh perikanan bantu Satminkal BP3 Medan.

Pelatihan ini digelar selama enam hari, yaitu mulai 24 – 29 Agustus 2020. Pelatihan teknik penangkapan ikan diikuti oleh 70 peserta dari 43 Dinas Kelautan dan Perikanan daerah, sedangkan pelatihan teknik budidaya diikuti oleh 90 peserta dari 27 Dinas Kelautan dan Perikanan daerah.

Materi pelatihan teknik penangkapan ikan mencakup pengoperasian alat tangkap ramah lingkungan, penanganan ikan di atas kapal, perawatan alat tangkap, dan dasar-dasar keselamatan di atas kapal. Sementara itu, pelatihan teknik budidaya ikan meliputi manajemen kualitas air budidaya perikanan, pakan ikan buatan, hama dan penyakit ikan, dan manajemen benih dan induk.

Kompetensi ini akan ditambah dengan pengetahuan dan keterampilan analisis usaha perikanan, operasional e-penyuluh, dan akses permodalan.

Kepala BRSDM, Sjarief Widjaja mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman penyuluh perikanan bantu baik dalam kegiatan penangkapan ikan maupun budidaya. Dengan demikian diharapkan mereka memiliki bekal yang cukup untuk mendampingi masyarakat dalam menjalankan usahanya.

“Di tengah pandemi ini, para penyuluh perikanan harus tetap mendampingi masyarakat kita untuk berusaha, baik yang menangkap ikan maupun budidaya. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup, kita berharap penyuluh dapat membawa masyarakat kita lebih sejahtera,” tuturnya.

Adapun Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengingatkan, di samping kompetensi utama teknik budidaya dan penangkapan, kompetensi tambahan yang diberikan berupa akses permodalan, penggunaan e-penyuluh dan e-jaring, dan analisis usaha kegiatan penangkapan maupun budidaya harus dipahami betul oleh penyuluh. Terlebih informasi akses permodalan yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka.

Masing-masing penyuluh perikanan juga diharapkan dapat memahami potensi masing-masing wilayah binaan dan pengembangan kompetensi apa yang dibutuhkan. Hal ini dapat menjadi dasar penentuan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan.

*Latih Masyarakat Perikanan*

Tak hanya penyuluh, KKP juga aktif melatih masyarakat perikanan, baik itu nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil perikanan, dan sebagainya. Bagi nelayan, pada 18-19 Agustus 2020 lalu digelar “Pelatihan Perawatan Mesin Kapal Perikanan” di Kab. Kep. Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).

Pelatihan yang diselenggarakan BP3 Bitung tersebut diikuti 40 peserta yang berasal dari Kec. Tamako, Kec. Manganitu, dan Kec. Tahuna. Kemampuan memperbaiki mesin kapal ini diberikan sebagai bekal keterampilan nelayan saat terjadi kendala di tengah laut.

Pelatihan ini disambut baik Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kab. Kep. Sangihe, Reintje Tamboto. Ia menilai, keterampilan merawat atau memperbaiki mesin kapal memang sangat dibutuhkan nelayan. “Bahkan pernah kejadian nelayan kami dijemput oleh kapal angkatan laut (AL) Amerika di tengah laut karena terjadi kerusakan dan mereka tidak bisa memperbaikinya,” ungkapnya.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *