Prawita GENPPARI Susur Goa 2 KM, Nikmati Keindahan Perut Bumi

Kab. Tasikmalaya, analisaglobal.com — Tasik Selatan merupakan surga para pecinta wisata goa. Eksotisme keindahan perut bumi bisa banyak ditemukan di sini. Masing – masing memiliki sifat ke-khas-an masing – masing. Ornamen stalagtit dan stalagmit yang menghiasi atap, alas dan dinding menjadi daya tarik sendiri. Jika kita sering mengagumi keindahan alam di permukaan bumi, maka tidak ada salahnya jika kitapun mulai menikmati sejuta pesona yang dimiliki oleh keindahan perut bumi “, ujar Ketua Umum Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi sesaat setelah melakukan eksplorasi keindahan perut bumi di goa Gendang dan Goa Sejulay di Sarimukti, Kabupaten Tasikmalaya pada Minggu (6/9).

Ya salah satu keunggulan daerah Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan ini, selain perkebunan, gunung, dan curug adalah Goa – goa. Desa Sarimukti menjadi salah satu wilayah pedesaan yang banyak memiliki potensi wisata berupa goa, sehingga wisata eksplorasi perut bumi inipun mendapat perhatian khusus dari Prawita GENPPARI yang berkomitmen untuk terus mendukung upaya penuh masyarakat dalam mengangkat semua potensi desanya, dan khususnya wisata eksplorasi goa ini. Sayang sekali jika potensi ini tidak dimanfaatkan sebesar – b–sarnya untuk kemakmuran masyarakat. Ungkap Dede.

Kemudian Dede juga mengatakan bahwa salah satu keunikan spesifik yang dimiliki goa disini adalah Goa Gendang yang berada di Desa Sarimukti, Kec. Karangnunggal, Kab. Tasikmalaya. Keunikannya terletak pada stalagmit yang bila dipukul – pukul bisa mengeluarkan suara unik seperti gendang sehingga bisa diolah menjadi bunyi diatonis yang sangat menarik. Perlu diketahui bahwa stalagmit batu-batu yang menempel pada langit-langit gua, sedangkan stalaktit batuan yang terbentuk di lantai gua. Keduanya terbentuk dari air yang mengandung kapur yang menetes dari atap gua sebab itu kedua batuan ini digolongkan ke dalam jenis batu tetes. Stalagmit dan stalaktit biasanya terbentuk di gua-gua yang berada di daerah Karst dengan ciri-ciri adanya proses pelarutan batuan kapur oleh air secara terus-menerus.

Air ini masuk ke dalam lubang-lubang yang turun ke dalam gua hingga menetes ke dasar gua. Tetesan-tetesan ini kemudian perlahan-lahan berubah menjadi batuan dengan ujung yang runcing. Secara umum dalam satu tahun kedua batu ini hanya tumbuh sekitar 0,13 mm dan paling cepat hanya 3 cm. Jadi proses pembentukan stalagmit dan stalagtit yang berukuran besar dan indah tersebut tentu membutuhkan waktu yang sangat lama. Mungkin bisa ratusan atau ribuan tahun untuk membentuknya, sehingga wajar dalam pengembangan wisata goa harus dibuat aturan dan tata tertib tersendiri guna menghindari adanya tangan – tangan jahil yang merusaknya.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *