Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Teka-teki hilangnya 7 ekor sapi program ketahanan pangan milik Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, mulai menemukan titik terang setelah muncul pengakuan dari Agus, bandar sapi asal Linggaraja, Kecamatan Sukaraja.
Ditemui di kediamannya di Linggaraja, Agus mengakui telah membeli 5 ekor sapi dari kelompok ternak dengan harga bervariasi antara Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per ekor. “Saya akui masih punya tunggakan kepada kelompok sekitar Rp 41 juta, dan saya siap melunasinya,” ujar Agus.
Saat ditanya soal keberadaan total 7 ekor sapi yang hilang, Agus menyebut nama seorang rekannya sesama bandar asal Rajapolah berinisial IW. “Saat pengambilan sapi dari kelompok, saya tidak tahu karena IW yang langsung ke masing-masing kelompok. Meski begitu, saya sudah berkoordinasi dengan pihak berwajib di Rajapolah terkait masalah IW,” tambah Agus.
Baca Juga Sambut HUT Kemerdekaan RI ke-80, Anggota Paskibra Kecamatan Sukahening Intensif Berlatih
Ia juga mengakui bahwa dirinya lah yang mengenalkan IW kepada kepala desa dan kelompok ternak. “Hingga kini, IW belum melunasi sisa pembayaran sapi ke kelompok, jumlahnya sekitar Rp 195 juta,” beber Agus.
Menanggapi hal tersebut, Mail, tokoh masyarakat sekaligus Ketua BPD Pasirsalam, meminta IW segera dipertemukan dengan pihak desa dan kelompok untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Itu uang negara yang harus dipertanggungjawabkan. Kami tidak mau kelompok jadi korban,” tegas Mail.