“FLS2N ini adalah ajang talenta peserta didik yang mencerminkan kreativitas, inovasi, bakat, minat, dan kepribadian mereka. Kegiatan ini bukan hanya edukasi seni semata, namun juga menjadi panggung publik agar anak-anak tidak hanya ‘jago kandang’, tapi juga bisa tampil membanggakan di luar,” ujar Edi.
Ketua Panitia FLS2N 2025 sekaligus Ketua MGMP Seni Budaya Kabupaten Tasikmalaya, Siti Afifah, menjelaskan bahwa ajang ini bertujuan memberikan ruang bagi siswa-siswi yang memiliki minat dan bakat di bidang seni dan sastra. Tahun ini, FLS2N memperlombakan 12 cabang seni, yaitu: Tari Kreasi, Menulis Cerita, Melukis, Pantomim, Mendongeng, Menyanyi Solo, Ansambel Musik Campuran, Ragam Hias Cecempeh, Ilustrasi, dan Desain Batik.
Sebanyak 131 peserta dari tujuh wilayah di Kabupaten Tasikmalaya turut ambil bagian dalam ajang ini. Wilayah tersebut meliputi Salawu, Singaparna, Karangnunggal, Tasik Utara, Manonjaya, dan Salopa.
Siti Afifah berharap dari FLS2N ini akan lahir bibit-bibit berprestasi yang nantinya mampu melangkah ke tingkat provinsi, bahkan nasional. “Kami akan memilih juara pertama dari masing-masing kategori untuk mewakili Kabupaten Tasikmalaya di ajang tingkat provinsi,” pungkasnya. (Aryani)