Bersumber Dari Dana Desa, Pekerjaan Pengaspalan Jalan Di Kp. Tewel Desa Guranteng Diduga Amburadul

Pekerjaan Pengaspalan Jalan di Kp. Tewel Desa Guranteng Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya yang diduga amburadul saat dicongkel oleh tangan aspal mudah mengelupas. Kamis (04/05/23) NS/analisaglobal.com

Pekerjaan Pengaspalan Jalan Di Kp. Tewel Desa Guranteng Diduga Amburadul

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Pembangunan Infrastruktur jalan di wilayah pedesaan saat ini memang sangat diperlukan, sehingga ketika infrastruktur memadai tentunya taraf ekonomi warga di desa pun akan meningkat. Karena dimana infrastruktur tidak memadai, hal ini akan berakibat pada proses pembangunan ekonomi yang tidak berjalan dengan baik dan masyarakat mengalami kesulitan untuk melakukan berbagai proses transaksi antar desa ke desa maupun desa dengan kota.

Seperti hal nya sarana infrastruktur Pembangunan Peningkatan Jalan Desa dengan Pengaspalan yang dilaksanakan oleh pihak pemerintah Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka untuk mempermudah akses transportasi warga, maka dilaksanakan pembangunan pengaspalan jalan yang berlokasi di Kampung Tewel Desa Guranteng Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya, dengan pagu anggaran Rp. 302.992.300 yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2023.

Papan Proyek Pekerjaan Pengaspalan Di Kampung Tewel Desa Guranteng Kec. Pagerageung Kab. Tasikmalaya. Kamis (04/05/23) NS/analisaglobal.com

Namun pekerjaan pengaspalan jalan tersebut sangat disesalkan, dimana pekerjaan proyek pengaspalan sepanjang 700 meter dengan lebar 2,5 meter yang dikerjakan oleh TPK dan Masyarakat Diduga tidak memenuhi spek dan standar kualitas yang baik, dimana pekerjaan pengaspalan tersebut diduga asal-asalan sehingga hasil pekerjaan pun amburadul dan diduga tidak sesuai RAB hanya untuk mengambil keuntungan semata.

Bersumber Dari Dana Desa

Hal tersebut dibuktikan dari pantauan awak media di lokasi pekerjaan yang baru selesai dikerjakan, dimana terlihat sangat jelas pengaspalan yang baru beberapa hari selesai dikerjakan diduga tidak memakai aspal perekat yang maksimal, sehingga diduga terkesan asal-asalan alias amburadul, karena begitu diinjak langsung mengelupas dan parahnya bisa dicongkel oleh jari tangan.

Menurut keterangan salah seorang warga di lokasi pekerjaan mengatakan kepada awak media, Kami sebagai masyarakat tidak tahu tentang teknis pekerjaan dan pengaspalan, karena pekerjaan ini pun dilaksanakan sebelum lebaran, dan dilanjutkan dua hari sesudah lebaran,

Baca Juga Jelang STQH Tingkat Jabar, Sekda Ciamis Harapkan LPTQ Dapat Berikan Pembinaan Maksimal

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *