“Sayangnya, tekanan terhadap lingkungan seperti pencemaran, alih fungsi lahan, dan berkurangnya tutupan vegetasi menjadi ancaman nyata. Inilah yang harus kita lawan bersama melalui kolaborasi lintas sektor: pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan,” tegas Asep.
Lebih lanjut, ia mengajak agar gerakan peduli lingkungan ini tidak hanya dilihat sebagai program sesaat, melainkan dijadikan budaya hidup yang terus ditanamkan. “Ini bukan sekadar tanggung jawab dinas tertentu, melainkan gerakan budaya yang perlu hidup di tengah masyarakat.”
Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi pelajar untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga sungai dan lingkungan sebagai bagian dari identitas lokal. Diharapkan, semangat ini bisa menjadi inspirasi tak hanya di Tasikmalaya, tetapi juga untuk daerah-daerah lain di Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dinas Inspektorat, Dinas Sosial, DPUTRLH, Camat Singaparna, Karang Taruna Desa, RSUD KHZ. Mustofa, SMP Negeri 1 Singaparna, BUMD, BJB, Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya beserta anggota DPRD, serta Kasatpol PP. (Win)
Baca Juga SMKN Manonjaya Tasikmalaya Laksanakan SPMB Tahap 1 Tahun Ajaran 2025/2026