Kisah Diemas Ariasena, Mahasiswa ITB yang Hampir Jadi TKI di Negeri Sakura

Kisah Diemas Ariasena

Bandung, analisaglobal.com – Siapa yang mengira lelaki asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ini bisa menjadi lulusan Teknologi Pasca Panen ITB tahun 2022.

Jangankan orang lain, bahkan dirinya pun tidak mengira. Diemas Ariasena salah satu penerima manfaat Program Beasiswa Perintis Lembaga Amil Zakat (LAZ) Rumah Amal Salman memang memiliki kisah yang sangat unik. Ketika itu, di saat anak-anak seusianya ingin melanjutkan kuliah, dia malah ingin menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Jepang.

Mahasiswa ITB yang Hampir Jadi TKI di Negeri Sakura

Diemas dibesarkan oleh keluarga yang serba kekurangan. Ia juga hidup di lingkungan yang memang tidak terlalu memprioritaskan pendidikan. Teman-temannya, ketika sudah lulus dari SMA memilih untuk bekerja di pabrik, menjadi petani, nelayan, termasuk pilihan menjadi TKI.
Pilihan – pilihan tersebut bukan suatu pekerjaan yang rendah, sehingga ketika itu Diemas hanya berpikir bagaimana caranya untuk segera menghasilkan uang.

Pikirnya dengan menjadi TKI ia bisa mendapatkan gaji yang besar. Tentu gaji besar bisa menutup kebutuhan sehari-hari keluarganya. Namun hati kecilnya juga berkata ia harus kuliah. Diemas berpikir dengan kuliah tentu ia akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan lebih luas. Ia juga ingin mendapatkan rekan perjuangan dengan pola pikir yang kritis dan progresif.

Harapan –harapan itu hanya bagian dari mimpi Diemas yang ternyata Allah kabulkan pada tahun 2017. Ketika itu ia mendapatkan informasi Beasiswa Perintis Rumah Amal Salman. Dalam hati ia bergumam “Ya Allah ini informasi yang saya mau”. Ucapnya.

Diemas langsung memburu restu orang tuanya untuk bisa mengikuti serangkaian seleksi Beasiswa Perintis. Sehingga pada tahun 2018 Diemas diterima Beasiswa Perintis dan bisa berkuliah di Fakultas Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati – Rekayasa (SITH – R) ITB

“Masih teringat dinginnya lantai di dahi saya, saat saya melakukan sujud syukur,” kenang lelaki kelahiran tahun 2000 ini.

Rasa syukurnya ini semakin bertambah, sebab ia tidak hanya berkesempatan kuliah di ITB dan mendapatkan biaya hidup selama empat tahun. Ia juga bersyukur sebab mendapatkan pembinaan ruhani, mental, dan akademik. Bahkan hingga wisuda pun, Diemas merasa tetap diperhatikan oleh Rumah Amal Salman.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *