Mahasiswa UNSIL Gelar Pembinaan & Pemberdayaan Masyarakat Desa Linggajati Dengan Membuat Batik ECOPRINT

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Kreativitas anak – anak muda mahasiswa dari Universitas Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya terus berkreasi dengan seni batik yang diambil dari bahan – bahan alami serta menghasilkan motif batik yang enak dipandang mata karena dengan keindahan motif natural berbahan alam atau yang disebut ECOPRINT

Kegiatan pembinaan dan pemberdayaan untuk masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UNSIL melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Lembaga Eksekutif Mahasiswa dilaksanakan di GOR desa Linggajati Kecamatan Sukaratu kabupaten Tasikmalaya. Sabtu (30/10/2021)

Kegiatan dan Pembinaan cara membuat batik Ecoprint oleh mahasiswa UNSIL Tasikmalaya di GOR Desa Linggajati Kec. Sukaratu Kab. Tasikmalaya. Sabtu (30/10/21).

Kerajinan Batik Ecoprint adalah sudah menjadi salah satu identitas bangsa, dan Batik adalah merupakan kerajinan kain yang digambar dengan motif – motif khusus dengan bahan alami yang indah dan berbeda – beda, selain unik dan khas juga menjadi salah satu warisan budaya bangsa yang harus dipelihara dan dilestarikan.

ECOPRINT berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint.

Febryana Gamalama Lestari Mahasiswa pendaming dari UNSIL. Sabtu (30/10/21).

Febryana Gamalama Lestari selaku pendaming dari UNSIL mengatakan, bahwa kegiatan hari ini memang tujuan awal kita datang kesini untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, dan itu sudah menjadi rangkaian kegiatan, tidak cuma hari ini, karena rangkaian kegiatan ini dari bulan Agustus akhir dan September sampai hari ini, jadi nanti output programnya berakhir di November akhir, dan ada loka karya nanti di sini.” Ungkapnya

“Harapan kami tentunya output program ini tercapai, tujuan kami ini agar pendapatan masyarakat meningkat, diharapkan dari ECOPRINT ini bisa menjadi edukasi wisata yang berkaitan dengan wisata di galunggung.” Harap Febryana

Lanjut Febri menuturkan, sekarang mungkin baru fokus di desa Linggajati dan digalunggung, karena ECOPRINT ini baru pertama kalinya di Tasikmlaya, mungkin kalau sudah diterapkan dan memang berhasil boleh lah nanti nya ke wilayah lain sehingga akan lebih dikenal luas.” tandasnya

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *