Pantai Sindangkerta Cocok Untuk Rekreasi Keluarga Diakhir Pekan

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Ditengah pandemi covid-19 banyak tempat pariwisata yang ditutup sementara, banyak juga yang di buka untuk menyajikan tempat untuk akhir pekan atau liburan. Salah satunya pantai sindangkerta desa Cipatujah kecamatan Cipatujah yang sampai sekarang masih di buka di tengah pandemi covid-19. Minggu (08/11/20)

Saat ditemui disela aktifitasnya, Rustandi kordinator pantai Sindangkerta menjelaskan kalau wisatawan atau para pengunjung di masa pandemi covid-19 masih seperti biasa akan tetapi target untuk PAD di tahun 2020 ada pengurangan yang awalnya 80% menjadi 40%. jelasnya.

Rustandi menambahkan kalau pantai Sindangkerta hanya menyuguhkan keindahan pantai dengan kolam alami yang secara alami terbentuk dari batu karang yang bisa di pakai berenang oleh para wisatawan. imbuhnya.

“Untuk lahan yang bisa dipakai berenang lumayan kecil tapi panjang jadi pantai didaerah selatan yang bisa di pakai berenang hanya di pantai sindangkerta pemayang, Cipatujah hanya pasir jadi kalau ada ombak pasirnya habis paling hanya untuk Selfi apalagi sekarang hampir mau sampai ke kantor airnya”. Jelasnya

Lanjut Rustandi, untuk tiket masuk tarif per-orangnya 6000 rupiah dengan jumlah pengunjung atau wisatawan sekitar 50 orang setiap hari kecuali hari libur atau hari sabtu – minggu pengunjung bisa mencapai sekitar 100 orang lebih yang rata-rata para wisatawan pulang dari ziarah di pamijahan. Tuturnya

Masih menurut Rustandi, kalau semua pengunjung yang masuk mendapatkan asuransi apabila terjadi sesuatu seperti kecelakaan, atau kematian akan tetapi waktunya dibatasi dari mulai buka jam 07.00 – 16.00 dan diluar jam tersebut asuransi tidak akan berlaku namun semua wisatawan akan terus dipantau oleh pihak pengelola. Katanya

“Alhamdulilah pihak karang taruna ikut dilibatkan dalam pengelolaan pantai sindangkerta melalui parkir. kami juga disini membutuhkan fasilitas seperti penahan abrasi (penembokan abrasi) dengan panjang sekitar 1 km di belakang MES untuk menahan ombak.” Ujarnya

“Untuk para pedagang dikelola pihak desa dan menjadi kas desa sekitar 25000 rupiah per tahunnya. dan untuk oleh-oleh baru ada pakaian yang bertuliskan pantai Sindangkerta, aksesoris gelang, gantungan kunci dan juga topi yang di produksi di wilayah Pangandaran dengan bahan baku dari Sindangkerta”. ungkapnya.***Dede pepen

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *