Prawita GENPPARI, Model Wisata Edukatif dan Produktif Dengan Budidaya Lele

Selanjutnya Dede juga menjelaskan bahwa teknologi bioflok adalah teknik dalam budidaya ikan (lele) untuk meningkatkan kualitas air kolam atau air budidaya, dengan menggunakan bantuan mikroorganisme seperti bakteri heterotrof dan fitoplankton. Banyak mikroorganisme yang berperan, ada bakteri, fungi, ragi, protozoa, fitoplankton. Bioflok ini akan optimal jika terjadi perbandingan yang pas antara unsur Karbon (C) dan Nitrogen (N). Mikroorganisme ini akan memanfaatkan Nitrogen organik yang berasal dari sisa makanan dan kotoran ikan. Sedangkan sumber karbon perlu ditambahkan, misalnya dari molases atau tetes tebu, jelasnya.

“Bakteri bioflok berbeda denga nitrosomonas dan nitrobacter. Bakteri yang digunakan dalam bioflok adalah bakteri heterotrof. Jenis bakterinya adalah bakteri bacillus. Bakteri bacillus tersebut akan memanfaatkan amoniak dan memanfaatkannya untuk berkembang biar membentuk flok. Semakin lama ukuran flok akan semakin membesar dan mengendap di dasar kolam. Oleh karena itu, aerasi yang berfungsi sebagai agitator oksigen juga bermanfaat untuk mengaduk flok ini”. ujar Dede.

“Model wisata edukatif dan produktif seperti ini akan terus didorong agar semakin berkembang. Di samping fikiran jadi fresh dan asyik terutama saat menaburkan pakan ikan, tentu hasilnya juga akan produktif dan menguntungkan secara ekonomi. Di samping itu secara otomatis program ini juga akan membantu program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional “, pungkas Dede mengakhiri keterangan.***Masdar

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *