Selain itu, Pelaksanaan Musdes dan Musdus yang lebih terbuka. Laporan pertanggungjawaban keuangan, pembangunan, dan penggunaan anggaran Rp 630 juta tahun 2025 yang sudah turun pada bulan Ramadan namun dinilai tidak jelas realisasinya. Penyaluran BLT tahun 2024 dan 2025. Harmonisasi kinerja aparat pemerintah desa, dan Pemenuhan janji kampanye, seperti pemberian hasil carik untuk anak yatim.
Perwakilan warga menegaskan bahwa jika dalam waktu dekat enam tuntutan utama tidak segera dipenuhi, para tokoh masyarakat akan melanjutkan laporan ke tingkat kabupaten untuk memakjulkan kepala desa.
“Kami hanya ingin desa ini dikelola dengan baik, sesuai aturan. Dana desa harus untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi. Kalau tidak sanggup, lebih baik mundur,” seru salah satu orator dalam aksi.
Meski aksi berlangsung dalam suasana panas, warga tetap menjaga ketertiban dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dan TNI. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kepala Desa Buniasih terkait tuntutan warganya. (AD/Halim)
Baca Juga Akibat Kabel Internet Nyangkut di SUTM 20 Kv, Beberapa Wilayah di Penyulang Cikoneng Mengalami Padam