Transformasi Menuju Desa Digital Berbasis Internet, DNE NET Gelar Sosialisasi Bersama Para Kepala Desa se-Dapil 3

Transformasi Menuju Desa Digital Berbasis Internet

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Akses pelayanan digital, informasi desa, pengaduan, pasar digital, BUMDes digital, Aplikasi administrasi dan pelayanan desa digital berbasis Android, iOS dan Web. Smart Village. Aplikasi Desa Digital. Smart City. saat ini terus dikembangkan di daerah, sehingga dalam rangka menuju desa digital dapat terealisasi.

Salah satu dalam mendukung program desa Digital, PT. Didanataneca Anugerah Sejahtera (DNE NET) yang merupakan sebuah perusahaan penyedia layanan internet berbasis WiFi dengan memanfaatkan jaringan FO (Fiber Optic), Radio dan Satelite HTS (High Thoughput Satelite), sehingga dalam mendukung desa digital ke pelosok indonesia dapat terpenuhi.

Mengambil tema “Transformasi Desa Menuju Desa Online – Desa Digital dan Desa Smart Yang Mandiri”, DNE NET menggelar sosialisasi kepada para kepala desa se-dapil 3 yaitu kecamatan Jamanis, Kecamatan Pagerageung, Kecamatan Ciawi, Kecamatan Sukaresik, dan Kecamatan Kadipaten yang dilaksanakan di aula rapat desa Pakemitan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Jumat (26/08/22).

DNE NET Gelar Sosialisasi Bersama Para Kepala Desa se-Dapil 3

Menurut perwakilan dari pihak DNE NET yaitu Prawira Ocky Perdana selaku Executive VP-Commercials mengatakan, untuk yang pertama kita dari DNE NET dengan kelebihannya internet berbasis satelit untuk desa-desa yang geografis berat atau yang tidak punya internet dan yang dinamakan black spot, itu dari kita bisa pasang tembak ke satelit langsung jadi mudah dan simpel dan kecepatannya tinggi sekitar 5-10 Mbps (Megabits per second) dan ini konsepnya personal Wi-Fi yang artinya Wi-Fi langsung ke usernya dan speednya pun tidak terbagi-bagi karena dia personal Wi-Fi. Katanya.

Prawira Ocky Perdana – Executive VP-Commercials DNE NET. Jumat (26/08/22) AD/analisaglobal.com

“Adapun hal lainnya yaitu satu desa kita mulai dari 3 akses poin yaitu 1 akses poin bisa mencapai radius 300 meter, radiusnya bisa ke Utara, Selatan, Barat dan Timur secara lingkaran, jadi 1 sampai 2 RW bisa ke cover.” Jelasnya.

Lanjut Ocky menuturkan, untuk server sudah ada di Bandung, jadi yang kita pasang di desa akses poin dan antena, kalau lebih dari antena nya akses poin seperti Wi-Fi biasa tidak akan terkoneksi dan terputus, di samping itu kelebihannya dari DNE jika di bandingkan dengan provider yang lain kita memberikan bagi hasil ke desa, berapa persen untuk desa dari cashback jatuhnya dari top up voucher, platform atau aplikasi, kita bawa aplikasi market plus misalkan seperti Tokopedia, kalau Tokopedia ada orang jualan ada administrasi tidak dibalikin ke desa, kalau dari kita dibalikin ke desa di luar itu kita ada digital marketing untuk pengembangan marketing desa, dan disitulah ada bagi hasil juga, jadi kita benar-benar bekerja bersama desa, bagaimana caranya desa membangun bersama. Tuturnya.

“Jika ada kendala dalam waktu 24 jam bekerja, kita standby 1×24 jam bisa teratasi langsung karena tim kita semuanya sudah berbasis internet dan kita remote cek error nya dimana, dan misalkan ada kendalanya dari fisik 2×24 jam, Tim kita langsung mendatangi ke titik lokasi yang bermasalah untuk memperbaiki kerusakan.” Tandasnya.

Baca Juga https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wikipedia_bahasa_Indonesia

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *