Diduga Lecehkan MUI Dalam Sambutannya, Ketua FK GMNU Kab. Tasikmalaya Berharap Bupati Segera Minta Maaf

Lutpi Lutpiansyah - Ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) kabupaten Tasikmalaya yang juga selaku Sekretaris DKC Garda Bangsa Kabupaten Tasikmalaya. (Photo Istimewa)
Lutpi Lutpiansyah - Ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) kabupaten Tasikmalaya yang juga selaku Sekretaris DKC Garda Bangsa Kabupaten Tasikmalaya. (Photo Istimewa)

Diduga Lecehkan MUI Dalam Sambutannya

Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Viral nya statemen Bupati Tasikmalaya yang diduga melecehkan Kepala Desa saat memberikan sambutan pada acara kemah bakti yang digelar oleh PPDI (Persatuan Perangkat Desa Indonesia) Kabupaten Tasikmalaya, kini menuai polemik pro dan kontra, masalah tersebut juga menuai polemik lainnya, selain diduga melecehkan kepala desa, dalam sambutannya Bupati Tasikmalaya juga diduga melecehkan pihak MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Lutpi Lutpiansyah selaku Ketua Forum Komunikasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) kabupaten Tasikmalaya yang juga selaku Sekretaris DKC Garda Bangsa Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, untuk menyoroti perihal steatmen bupati pada acara kemah bakti yang digelar PPDI Kabupaten Tasikmalaya, beliau menyampaikan sambutan dalam kapasitas bupati Tasikmalaya di acara kegiatan perangkat desa Kurang Tepat. Ucapnya. Selasa (18/10/22).

Ketua FK GMNU Kab. Tasikmalaya Berharap Bupati Segera Minta Maaf

“Namun sebetulnya ada yang menggelitik di dalam steatmen beliau dalam sambutannya, di kegiatan tersebut yaitu sebagai kepala pemerintahan dan juga sebagai pembina politik, jangan menjadikan bahan Politis apalagi candaan, beliau mengatakan pada sambutannya meminta di do’akan dan berkata “Lamun Kuring Jadi Pamimpin Adil, Do’akeun ku Sadayana , Kuring Rek Nyalip Ketua MUI urusan Ka Surga” (Kalau saya menjadi pemimpin yang adil, do’akan oleh semuanya, saya akan menyalip Ketua MUI Urusan Ke surga). Ungkap Lutpi Lutpiansyah.

Baca Juga Menjelang Pilkades PAW Desa Mangunreja, 3 Calon Sudah Mendaftar Dan Siap Bertarung

“Jadi konteksnya menyalip ini seperti apa, Jangan menjadikan Blunder, seharusnya di perjelas oleh bupati jangan sampai ini malah menjadi masalah dan mengganggu apalagi menjadi boomerang bagi diri pribadinya.” Jelasnya.

Lutpi Juga menuturkan, Sebagai Orang yang beragama Apalagi Sebagai Bupati Janganlah saling menyakiti dengan ucapan-ucapan yang tidak terlalu bermanfaat, Apalagi Kami ini sebagai Santri dan Muhibbinnya Para Ulama. Di Sini Untuk Konteks MUI nya Kami tidak Apa-apa tetapi kan Nada Itu di Lontarkan Tendensius nya Kepada Ketua MUI, Maksud Ketua MUI Ini yang harus di Jabarkan Oleh Bapak Bupati, Kita Tahu MUI itu Bukan Ulama yang dilembagakan , Tetapi Lembaga yang di Isi Oleh Para Ulama Kita, Yang Harus Kita Hormati kita teladani dan mengambil Uswah Hasanah Bagi Kita Semua Selaku Masyarakat. Tuturnya

“Untuk itu sebagai pemerintah, karena rasa-rasanya sebuah negara dan sebuah daerah akan pernah berdiri tegak adanya ilmu Para ulama adanya pemerintahan yang adil dermawan nya orang-orang aghnia dan do’anya para fuqoro. Tentu ini jangan sampai keempat syarat itu menjadi kesinggungan kemana-mana, kita semua tentu mengharapkan polemik ini jangan di buat-buat. Kalaupun beliau kapasitasnya sebagai bupati rasa-rasanya itu ada protokoler nya dan apa yang beliau harus di sampaikan, ketika sambutan apa yang kemudian di bacakan dan apa yang harus di sampaikan.” Papar Lutpi.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *