Cilacap, analisaglobal.com — Program percepatan Tata guna air irigasi (P3-TGAI) sangat berguna bagi sebagian masyarakat guna melancarkan pengairan sawah pertanian di desa-desa, namun pada kenyataannya pelaksanaan nya selalu saja diduga ada kekurangan atau pun diduga ada kecurangan dalam pembangunannya seperti halnya di desa ujung manik Kecamatan Kawungwatan Kabupaten Cilacap. Kamis (01/10/ 2020).
Ketika analisaglobal.com datang untuk mengkonfirmasi perihal pembangunan irigasi tersebut ke kantor kepala desa Ujung Manik namun ketika di konfirmasi ke kantor sangat disayangkan kepala desa pun tidak bisa di temui, menurut Aparatur desa nya beliau sedang keluar. Katanya
Tidak adanya kepala desa, akhirnya kami mencoba menuju ke lokasi pembangunan irigasi yang sedang di kerjakan oleh kelompok P3A Tani makmur Ujung Manik bahwasanya pekerjaan tersebut dari BBWS Citanduy untuk percepatan Tata guna air irigasi.
analisaglobal.com mencoba mengkonfirmasi langsung untuk menanyakan perihal pelaksanaan pembangunan kepada ketua P3A kelompok TANI MAKMUR. Namun lagi -lagi tidak ada di lokasi pembangunan, dan ketika kami menanyakannkepada salah satu pekerja, menurutnya sedang keluar padahal tadi ada. Katanya.
analisaglobal.com pun mencoba menelepon melalui telepon selular namun tidak aktif teleponnya. Dengan susahnya dihubungi dan ditemui analisaglobal.com menduga bahwa yang bersangkutan enggan ditemui dan diduga alergi terhadap wartawan.
Kami sangat menyayangkan dengan tidak bertemunya baik dengan kepala desa ataupun dengan ketua kelompok yang mempunyai kewenangan atau pun orang yang bertanggung jawab akan pembangunan irigasi ini, sedangkan kami ingin berkunjung dalam kapasitas sebagai sosial control pada pembangunan yang ada di kabupaten Cilacap.
Ketika bertemu kedua belah pihak setidaknya kami bisa mengkonfirmasi atas dugaan adanya kecurangan dalam pembangunannya yaitu dengan berkurangnya ukuran tinggi dan juga termasuk lantai yang sangat seadanya, begitu pun dengan pemasang batu yang sangat tidak sesuai dengan ketentuan peraturan yang di buat oleh balai besar wilayah sungai (BBWS) Citanduy.
Sampai berita ini diturunkan, pihak kepala desa ataupun ketua kelompok P3A belum bisa dihubungi untuk di konfirmasi.***A. Baron