Lewat Inovasi 4.0, Petani Milenial Asal Desa Sukamulya Cihaurbeuti Berhasil Kembangkan Kripik Bayam

“Generasi muda atau yang saat ini disebut pemuda milenial menjadi penentu kemajuan di segala bidang di masa depan”, imbuhnya.

Ikiw saat ini Fokus pada pengolahan Bayam, sebagai generasi milenial yang punya mimpi menjadi enterpeneur millenial menjadi tekad membangun usaha dari hasil pertanian desa.

Ikiw berharap, ini bisa menjadi solusi usaha di masa pandemi saat ini. Meski dengan sarana yang sederhana, Ikiw bisa meraih omset perbulan bisa mencapai pesanan 200-500 bungkus makanan olahan dari sayuran bayam.

Dengan harga di bandrol perbungkus untuk kemasan 110gr seharga Rp. 13.000 – Rp. 15.000. Meskipun masih dalam masa Pandemi, omset keripik bayam ini tetap stabil. Sementara untuk pemasarannya, menjaring mitra penampung dengan sistem reseller.

Masih dikatakan Ikiw, jumlah reseller saat ini mencapai 20 reseller yang tersebar di beberapa wilayah. Dia juga menjalin kerja sama dengan beberapa toko, koperasi, store UMKM Jabar bahkan sering mengikuti kegiatan bazar serta gelar produk, dll.

“Tentunya pemasaran di pasar lokal yaitu dengan menyediakan di warung-warung di sekitar lokasi usaha. Kami juga membidik pemasaran online baik melalui medsos maupun market place seperti shopee”, pungkas Ikiw.***A.Yayat

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *