Meski Ditengah Pandemi, Perkebunan Teh PT. Sinar Inesko Masih Bertahan Untuk Produksi

Nenek ikah beserta pemetik lainya menuturkan bahwa menjadi buruh pemetik teh merupakan sebuah pekerjaan yang sudah turun-temurun. di tanya tentang upah nenek ikah menerangkan, dirinya mulai Bekerja dari pukul 08.00 pagi sampai 14.00 dengan upah sebesar 850 rupiah per kilo itupun dibayar sebulan sekali. setiap bulannya hasil memetik sekitar 8 kwintal atau lebih tergantung dari rajinnya bekerja. tuturnya. Selasa (16/03/21).

“Suka duka kami dalam bekerja sebagai pemetik terkadang kehujanan ketika berada di tengah area perkebunan atau bertemu dengan binatang liar sepeti ular dan tawon, akan tetapi saya tetap merasa bersyukur di musim pendemi seperti sekarang kami tetap bisa menjalankan pekerjaan kami sebagai pemetik daun teh dan Dengan upah lancar”. ungkap nenek Ikah.

Dilain pihak Widodo selaku kepala Administrasi PT Sinar Inesko menjelaskan bahwa untuk masalah produksi sampai saat ini belum begitu terpengaruh dengan adanya covid-19, serta tidak ada karyawan yang di PHK. Jumlah karyawan kami sebanyak 50 orang dan buruh harian pemetik sebanyak 80 orang masih bekerja dengan normal dengan menerapkan protokol kesehatan. jelasnya.

“kami pihak perusahaan sangat menghargai para pekerja lapangan baik mandor ataupun pemetik karena dengan luas lahan 7200 hektar lebih mereka tidak pernah mengeluh. Dengan semangat kebersamaan Alhamdulilah PT Inesko masih bertahan meskipun di musim pandemi seperti sekarang”. imbuh Widodo***YM

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *