Cilacap, analisaglobal.com — Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya yang terbit pada edisi hari kamis (01/10/20) dengan judul “Ketua P3TGAI Tani Makmur dan Kepala Desa Ujung Manik Diduga Alergi Wartawan” akhirnya mendapat jawaban dari pihak Ketua kelompok P3A Tani Makmur Ujung Manik. Sabtu (03/10/20).
Menurut Dwi Purwanto selaku ketua kelompok P3A Tani makmur Ujung Manik mengatakan bahwa dengan adanya pemberitaan kemarin itu hanya kesalah pahaman saja dan mungkin juga salah persepsi namun ternyata kami salah persepsi, saya sebenarnya sangat senang dengan media karena menurut saya media itu kepanjangan atas segala sesuatu hal dengan informasi yang terjadi di suatu daerah atau dimana saja, termasuk terhadap informasi publik baik berita kehidupan atau pun pembangunan yang ada di daerah dan kota. Ucapnya

Dwi juga menuturkan bahwa kemarin itu saya dengan analisaglobal.com selaku media ada kesalah pahaman, yang mana kemarin bukan saya tidak dapat dihubungi tapi nomer Handphone kepunyaan saya tidak bisa untuk di telpon akan tetapi hanya untuk whatsapp (WA) saja, jadi saya pun minta maaf kepada awak media bukan menghindar atau elergi terhadap wartawa, karena kemarin itu saya harus kuliah sore di Purwokerto. Tuturnya
Lanjut Dwi, Adapun perihal masalah pembangunan dari pihak BBWS Citanduy untuk Desa Ujungmanik kecamatan Kawunganten mengatakan pada analisaglobal.com bahwa pelaksanaan pembuatan irigasi tersier program P3 TGAI di desa Ujungmanik sedang di kerjakan oleh kelompok P3A dengan target awal di akhir bulan ini bisa tercapai sampai 50% pembangunannya, namun kami sangat riskan untuk saat ini karena dengan di guyurnya hujan setiap hari itu sangat mempengaruhi kinerja dilapangan. Katanya
“Kami benar – benar sangat kerepotan karena debit air sangat tinggi sehingga kami kesulitan dalam pemasangan batu atau adukan, tapi dengan semangat agar pekerjaan bisa tercapai target kami P3A menggunakan mesin penyedot air dan kami menggunakan sistem begisting agar bisa mempermudah dalam pelaksanaan pembangunan irigasi tersebut.” Jelasnya
Dwi juga menambahkan bahwa pekerjaan tersebut selalu koordinasi dengan pihak dinas PUPR dan dengan pendamping dari BBWS agar tidak terjadi kesalahan atau kurang baik, dalam pelaksanaan pembangunan nya. Tambahnya

Saat disinggung masalah pekerjaan yang sedikit ambrol, Dwi mengatakan itu bukan kesalahan teknis tapi lebih pada kecelakaan di lapangan yang mana semalaman di guyur hujan sehingga debit air yang besar tidak dapat menahan pasangan yang belom kering benar. Tegasnya
Dwi juga berharap, dengan kondisi yang sangat di repotkan dengan keadaan yang sangat sulit namun kami tetap semangat untuk bisa selesai sesuai target dan kami selaku kelompok tani berharap desa kami lebih maju dengan adanya bantuan – bantuan dari pihak pemerintah untuk menunjang segala infrastruktur. Harapnya***A. Baron