Libatkan Pelaku Usaha, Bansos Provinsi Jabar Tahap III Gerakkan Ekonomi Masyarakat

“Pun demikian dengan pengadaan komoditi garam. Kami menyerap paling sedikit 400 ton hasil panen petani garam di Cirebon. Termasuk pengadaan masker dan tas dengan memberdayakan UMKM di Jabar,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar selaku pengelola komoditi bansos Jabar tahap III, Kurnia Fajar, mengatakan, pengadaan sarden dan kornet sedikit berbeda karena kedua komoditi tersebut diproduksi di luar Jabar.

“Pelibatan dalam komoditi kornet dan sarden hanya sekitar 15 perusahaan. Salah satunya APPSI yang memiliki anggota sekitar 500 ribu. Sedangkan vitamin C karena berbentuk tablet, pengadaannya melalui farmasi TNI AD yang berada di Jabar,” kata Kurnia.

“Meski melibatkan banyak pihak di Jabar, tapi kami menerapkan standar, yakni tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu. Jadi, mutunya harus SNI, izin beredar BPOM, dan halal dari MUI,” imbuhnya.

Kurnia menjelaskan, dalam proses pengemasan bansos Jabar tahap III, pihaknya menyerap sekitar 1.400 tenaga kerja harian di sekitar lokasi gudang milik PT Agro Jabar.

PT Agro Jabar sendiri menggunakan tujuh gudang dalam mengelola paket bansos Jabar tahap III. Ketujuh gudang itu berada di Bandung, Cirebon, Karawang, Garut, Tasikmalaya, Bogor, dan Cianjur.

“Program bansos ini harus dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari pada bermitra dengan perusahaan-perusahaan besar, kami memilih melibatkan banyak pelaku usaha dan UMKM di Jabar,” katanya.***red

Sumber : HUMAS JABAR

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *