Kab.Tasimalaya-analisaglobal.com — Pembangunan Rehabilitasi Irigasi Cikunten mengakibatkan Warga desa Arjasari resah dan merasa dirugikan karena pembangunan tersebut tidak ada sosialisasi ke penerima manfaat air, sehingga Proyek yang berlangsung selama 240 hari tersebut akan menutup saluran irigasi sehingga berpotensi membuat pertanian dan budidaya ikan tidak mendapat pasokan air. Jumat (28/08/2020)
Akibatnya, masyarakat desa Arjasari sudah merasa kepanikan yang mempunyai ladang dan sawah juga kolam ikan panik karena dipastikan pasokan air tidak akan stabil, kendati belum masa panen lantaran takut kekeringan. Ini karena, rencana penutupan irigasi sudah mengemuka beberapa waktu lalu dan diketahui.
Dadan selaku warga desa arjasari mengatakan, Padahal baru menanam padi dan ikan, yang pasti akan mengakibatkan gagal panen dikarenakan dengan pembangunan BBWS ini, warga tidak mau terjadi kerugian seperti tahun 2019 kemarin, saat terjadi pembangunan BBWS cikunten 1 yang mengakibatkan warga gagal panen 2 waktu pemotongan panen padi, dan belum ikan”ungkapnya
Lanjut Dadan, Kenapa pihak BBWS dan Dinas terkait seperti mengorbankan Masyarakat dalam pembangunan ini ? mereka berkoar demi kepentingan masyarakat, yang ada mereka menggorok ekonomi petani Masyarakat kecil, mereka seperti tidak memikirkan dampak imbas dari pembangunan ini, yang akan memakan waktu 240 hari masa kerja” Tegasnya
Saya berharap pihak BBWS melakukan sosialisasi terkait hal ini, karena ini menyangkut perekonomian warga masyarakat, apalagi yang mengandalkan dari hasil pertanian, ini jelas merugikan, seperti sekarang ini bisa dilihat kolam ikan juga sudah susah airnya, dan ikan ikan sudah ada yang mati karena kurangnya pasokan air. Pungkasnya***(TIM)