Kabupaten Pangandaran, analisaglobal.com — 50 Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pangandaran hari ini Kamis, (08/10/2020), melakukan aksi demo ke Gedung Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) Pangandaran.
Sempat disusupi beberapa orang yang diduga bukan dari anggota komisariat PMII Pangandaran, suasana bisa kondusif setelah koordinator lapangan (Korlap) aksi demo dari PMII merapatkan barisan ke anggotanya yang hadir, juga dari pihak keamanan Polres Ciamis dibantu TNI memperbolehkan para pendemo masuk ke halaman gedung DPRD Pangandaran.

Orasi kritikan, nyanyian hingga rektrorika yang diperankan para pendemo terhadap DPRD Pangandaran dilakukan sebagai perlawan penolakan UU Omni Bus Law Cipta Kerja.
Orasi yang disampaikan oleh Kordinator Lapangan PMII Komisariat Kabupaten Pangandaran Daffa ini sebagai bentuk aksi solidaritas kawan – kawan Mahasiswa yang melakukan demo di seluruh Provinsi dan Kabupaten Kota di seluruh Indonesia. Aksi demo untuk 1 tujuan menolak dan mencabut UU OMNIBUS LAW Cipta Kerja yang di sah kan oleh DPR RI beberapa hari lalu.

“Selain itu tuntutan ini sangat disayangkan cuman dihadiri oleh 3 orang anggota DPRD Pangandaran padahal seluruh anggota DPRD Pangandaran sekitar 40 Kursi Anggota Dewan. Tentunya kami dari PMII sangat kecewa atas ketidakhadiran seluruh anggota DPRD, kemana para anggota dewan yang katanya terhormat”, tandas Daffa.
Lanjutnya, apabila tuntutan kami tidak dipenuhi maka akan melakukan aksi lebih banyak lagi sekitar 500 kawan – kawan yang tergabung di PMII, tidak sampai disitu jika tidak bisa menghadirkan seluruh Anggota Dewan maka Komisariat PMII Pangandaran akan menduduki hingga besok bila perlu kita menginap. Sesuai dengan agenda aksi semula 100 orang Mahasiswa tapi dikarenakan masih dimasa pandemi Covid – 19, dibatasi 50 orang saja. Ungkapnya.

Dari pihak DPRD Pangandaran dihadiri oleh Anggota Komisi III untuk menerima para mahasiswa PMII untuk melakukan dialog, namun dari pihak PMII sendiri enggan untuk bernegoisasi dengan alasan ingin semua Anggota DPRD Pangandaran hadir. Jelang senja akhirnya beberapa perwakilan dari Mahasiswa PMII masuk untuk berdialog di ruang paripurna DPRD Pangandaran. ***Driez