Proyek Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan Ciramajaya
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com,- Proyek pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi permukaan di Ciramajaya (Ciwulan-Cilaki) yang dikerjakan CV. Dharma Bhakti Pertiwi dengan nilai anggaran sebesar Rp. 5.463.420.568,57 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 diduga kuat di kerjakan asal-asalan atau tidak sesuai spesifikasi
Dari hasil investigasi di lapangan bahwasanya pekerjaan yang berlokasi di Hulu sungai Ciramajaya tepatnya di kampung Malimping Desa Salebu Kecamatan Mangunreja terlihat sangat jelas banyak kejanggalan material seperti jenis batu dan pasir yang digunakan tidak sesuai spesifikasi. Material yang digunakan tersebut merupakan material atau batu bekas reruntuhan tembok sebelumnya dan juga batu hasil dari sungai setempat serta menggunakan pasir yang berada di lokasi atau pasir lumpur yang kualitasnya sangat jelek.
Tidak hanya itu, sejumlah pekerja yang berada di lokasi pun tidak di lengkapi peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebagaimana aturan yang ada karena sudah jelas hal tersebut ada anggarannya. Sabtu, (03/06/2023).
Menurut I.Suhendar selaku tokoh masyarakat sekitar menjelaskan kalau para pekerja yang berada di hulu sungai Ciramajaya sebagian sudah mengundurkan diri karena upah yang di dapatkan tidak sesuai.
Diduga Asal-Asalan
“Saya sebagai tokoh sangat menyayangkan terhadap pelaksana proyek ini karena dari awal pekerjaan di mulai sampai sekarang tidak ada laporan sama sekali bahkan untuk upah pekerja pun menurut saya sangat minim makanya sebagian pekerja memilih berhenti”. Ujar I. Suhendar.
Sementara menurut Heri Rustandi selaku Tim Pelaksana Teknis dari pihak Cv. Dharma Bhakti Pertiwi mengungkapkan kalau pekerjaan tersebut sudah sesuai spesifikasi dan material pun beli dari toko material setempat. Namun dari hasil investigasi tim analisaglobal.com dan awak media lainnya di lapangan sangat jelas kalau pekerjaan tersebut diduga kuat asal-asalan dan material pun menggunakan meterial yang ada di lokasi sekitar.
Baca Juga Bupati Ade Sugianto Pimpin Langsung Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tingkat Kab. Tasikmalaya
“Material yang ada di kampung malingping kita beli dari warga setempat seperti batu dan pasir, kalau spesifikasi seperti pasir yang diambil ini dan bahan lainnya, saya juga mengakui ini material sangat tidak sesuai, dan mohon maaf untuk masalah material seperti ini saya baru mengetahui”. jelasnya.
Heri Rustandi menambahkan kalau dirinya memang belum sempat terjun ke lokasi di kampung malingping dan dirinya mengakui kalau dirinya lemah dalam melakukan pengawasan karena terlalu fokus di titik pekerjaan yang berada di lokasi lain. Imbuhnya.
“Untuk bahan-bahan yang sudah dipasangkan, kalau memang itu kualitasnya tidak bagus dan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka kami selaku pihak pemborong akan membongkar kembali dan akan diperbaiki, dan untuk K3 kami sudah menyediakannya namun para pekerja enggan menggunakannya dengan alasan tidak biasa menggunakan K3”, tuturnya.
Namun sangat di sayangkan statement pihak pelaksana teknis tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Dari hasil penelusuran tim analisaglobal.com di lapangan terbukti bahwa pekerjaan di wilayah hulu sungai Ciramajaya tidak sesuai spesifikasi karena menggunakan material yang tidak sesuai.
Dengan adanya dugaan tersebut, di harapkan pihak APH (Aparat Penegak Hukum) segera turun tangan untuk menindaklanjuti dugaan tersebut. (Win/Mar)
Baca Juga Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota Amankan Pelaku Pencabulan Siswi SMP Selama 2 Tahun