Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Gelaran Talk show sharing edukasi tentang stigma tattoo bahwa tatoo itu bukan kriminal apalagi ketika berada di masyarakat. Terlaksananya kegiatan sharing edukasi tentang tattoo berkat “R Management” bekerjasama dengan Singaparna Tattoo Community yang di laksanakan di bukit Pinus Cafe Cisayong, Minggu (01-11-2020).
Muhammad Jejen sebagai pembicara dari Singaparna Tattoo Community mengatakan kegiatan ini sebagai ajang silahturahmi sharing bertukar pikiran tentang tattoo dan untuk mengkampanyekan ke masyarakat bahwa tato adalah seni bukan kriminal.” Katanya
Lanjut Jejen menuturkan, Kegiatan ini baru pertama kali di adakan dan terbuka untuk umum dan tidak harus bertattoo untuk gabung ke Singaparna Tattoo Community. Karena banyak pertimbangan yang harus disampaikan kepada khalayak masyarakat banyak untuk masalah Tattoo masih dipandang negatif dan kali ini alasan utama acara ini kita buat untuk mengedukasi masyarakat bahwa tatto itu seni. Sebab masih banyak orang yang beranggapan orang tattooan itu kriminal. Tuturnya
“Adapun kegiatan aktivitas orang – orangnya dari Singaparna Tattoo Community yaitu ada yang buka service jok, buka studio Tattoo, gravity desain rumah, toko, distro, Art Worker bikin logo band-band indie, metal, logo distro, buka sablon kaos dan yang lainnya.” Jelas Jejen
“Bahkan ada dari keluarga Singaparna Tattoo Community yang bernama Roby Galon seorang desain art work band metal dengan penjualan art worknya sudah nyampai ke mancanegara seperti Amerika, Finlandia, Kostarika, Bolivia, Swiss kebanyakan pemesanan seperti art desain kaos, cover album band dan logo band dengan cara pembayaran memakai paypal transper money.” Ungkap Jejen
Sementara itu Fitri Najayanti Sebagai ketua “R Management” menuturkan sebelumnya sangat berterima kasih kepada Singaparna Tattoo Community yang sudah memenuhi undangan dalam hal ini sangat berbahagia sekali bisa bertemu langsung dengan komunitas tattoo, bahwa seni tattoo itu tidak harus di pandang negatif atau kriminal. Karena sebenarnya mereka mempunyai sisi karakter positif yang begitu baik secara sosial gerakan amal, kreativitas dan produktif.” Tutur Fitri Najayanti
Jejen juga Menegaskan bahwa seseorang yang memiliki tato juga punya tanggung jawab moral yang harus dijaga. Hal tersebut karena tato bukan hanya gambar permanen yang menghiasi tubuh, melainkan memiliki makna dan fungsi tanggungjawab estetika sosial.” Tegas Muhammad Jejen.***Day