Seorang Guru Honorer Beralih Profesi Disaat Pandemi, Tetap Tidak Pernah Mendapat Perhatian Pemerintah

Kabupaten Ciamis, analisaglobal.com — Yayan Syarif adalah seorang guru honorer yang sudah bekerja selama 20 tahun. Kini ia mengajar di MI Hegarmanah Dusun Cidahu, Desa Ciomas, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Meski ia hanya guru honorer, ia tetap setia menjalani profesinya itu.

Ia harus berangkat pagi – pagi karena jarak rumah dan sekolah jauh. Rumahnya ada di Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Butuh waktu 15 menit perjalanan dengan sepeda motor untuk sampai ke sekolah.

Yayan Syarif memang tidak bisa mengandalkan gaji guru buat hidupnya, Bapak dua anak ini pun harus mengerjakan hal lain untuk menopang kebutuhan ekonomi. “Gaji saya dulu hanya Rp 1.500.000/ bulan yang didapat bersumber dari sertifikasi”. Ungkap Yayan Syarif kepada analisaglobal.com Minggu ( 03/01/2021 )

Honor sebagai guru yang diberikan pemerintah dan sekolah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama sebulan. Namun, Yayan Syarif tetap bertahan, membayangkan wajah muridnya saja dia sudah semangat untuk ke sekolah. Hampir setiap hari dia hadir ke sekolah. “Kecuali jika sakit saja saya tidak ke sekolah,” katanya.

Buat tambahan kebutuhan hidup, sejak pandemi covid-19 melanda, Yayan Syarif membuka usaha peternakan bebek petelur sebanyak 250 ekor di belakang rumahnya. Telur bebek itu dijual ke pasar tradisional dan pengepul.

About analisaglobal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *