Oleh : Mely Melyani
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Tepat pada tanggal 11 September 2020 yang bertepatan pada hari Jum’at, Pengurus cabang pergerakan mahasiswa islam Indonesia kota depok mengadakan pelatihan kader dasar (PKD) secara virtual yang di ikuti oleh setiap anggota PMII dari berbagai daerah dan provinsi di Indonesia, dengan mengusung tema “Rekontruksi Gerakan PMII Demi Membangun SDM Unggul Dalam Pencapaian SDGs 2030 Pasca Pandemi”.
Menurut Mely Melyani menjelaskan, Apasih yang di sebut SDGs? SDGs merupakan Sustainable Development Goals, atau dalam bahasa Indonesia Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. SDGs juga merupakan suatu rencana aksi global yang di sepakati oleh para pemimpin dunia dengan fokus untuk mengakhiri berbagai masalah kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Jelasnya
Lanjut Mely menuturkan, Melihat realitas yang terjadi dalam lingkup pembangunan SDM sampai hari ini, Indonesia sebenarnya belum siap untuk menyongsong Visi Indonesia 2030 dengan persiapan – persiapan awalnya seperti Pasar Bebas ASEAN dan Bonus Demografi. Fakta yang terjadi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia belum mampu menyerap dan menciptakan tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat dari elastisitas pertumbuhan ekonomi dalam menyerap tenaga kerja cenderung menurun. Tuturnya
“Oleh karena itu kita sebagai mahasiswa apalagi mahasiswa pergerakan yang khususnya di PMII sangat menjadi topangan pemerintah ataupun harapan dari seluruh rakyat Indonesia untuk bisa merealisasi kan tujuan Indonesia di 2030 nanti. SDGs ini mempunyai beberapa tujuan yang mana harus bisa di realisasikan. Tetapi jika di lihat lagi ke lapangan, Negara Indonesia itu bisa di bilang Negara yang memang belum siap memasuki era SDGs ini.” Ungkapnya
Apalagi sekarang Indonesia sedang di serang oleh virus Covid 19, ini juga salah satu yang bisa menghambat Negara Indonesia untuk memasuki era SDGs, yang menghambat berbagai system, teruma system pendidikan. Untuk mahasiswa khususnya lagi mahasiswa pergerakan jangan menjadikan adanya pandemic ini kita berhenti untuk bergerak, berhenti untuk tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, berhenti untuk tidak merealisasikan SDM yang harusnya sudah unggul dan siap untuk menghadapi SDGs nanti. Pungkasnya***LB/Red