Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Para petani di kabupaten Tasikmalaya keluhkan langkanya pupuk subsidi sekarang dan sangat sulit didapatkan oleh para petani sementara musim hujan sudah mulai dan berjalan sedangkan petani banyak membutuhkan mulai musim tanam dalam hal itu pernah disampaikan kalau para petani tidak segera mendapatkan pupuk maka keterlambatan melakukan pemupupukan terhadap tanaman disaat musim hujan saat ini yang dikhawatirkan para petani akan mengalami penurunan produksi yang mengakibatkan kerugian bagi petani yang diakibatkan langkahnya pupuk subsidi.
Drs. Erry Purwanto. M.Si Wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya menyoroti kelangkaan pupuk bersubsidi dan angkat bicara saat ditemui di rumahnya saungkoneng desa Cikadongdong Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Kamis (19/11/2020)
Erry Purwanto menanggapi persoalannya kenapa pupuk subsidi ini langka sedangkan pupuk yang beredar di lapangan banyak dengan harga mahal. Padahal pupuk subsidi ini bisa diperoleh oleh petani melalui kartu tani, sementara yang mendapatkan kartu tani masih banyak yang belum dapat tidak merata.”Adapun Ketika sudah dapatkan petani dia harus ke BRI “maklum orang kampung gk mau ribet, sudah ribet nggak gada duit lagi,” akibatnya kan ini menjadi problem yang kemudian akhirnya petani menjadi terpaksa mencari pupuk yang bukan subsidi atau non subsidi artinya pupuk yang beredar di pasaran.” Tanggapnya
“Oleh karena itu kami meminta kepada semua pihak yang terkait dengan penyaluran atau sistem distribusi pupuk agar segera dilakukan pembenahan, pembenahan yang kami maksud adalah bagaimana intervensi dari pihak pemerintah daerah untuk segera turun tangan, bagaimana membenahi sistem pupuk bersubsidi ini bisa diperoleh dengan mudah dan gampang oleh petani.” Tegasnya
Lanjut Erry “Persoalan inilah yang kemudian saya angkat agar ini menjadi perhatian serius bagi para stakeholder terkait dengan bagaimana agar petani punya jaminan memperoleh pupuk bersubsidi yang gampang mudah dan murah sehingga mereka terproteksi dari sisi produksi seandainya ini dibiarkan terus berlarut petani tidak akan bisa menikmati hasil produksi. Ungkapnya
“Karena pada akhirnya petani terpaksa masuk pada sistem pasar yang memaksakan diri masuk pada dunia ijon, nah kalau petani setiap musim terjebak pada sistem ijon maka di situlah penghasilan petani dari sisa produksi akan semakin tipis kalau terus-menerus petani akan tipis penghasilannya apalagi di tengah pandemi covid 19 banyak menganggur sekarang ini dan banyak merugi bagi semua pihak, bukan hanya petani rugi, tapi pemerintah daerah yang mestinya juga memproduksi untuk cadangan pangan akan menjadi lebih banyak maka ini terancam akan menurun produksi bahkan petani merugi.” Jelasnya
Kami sampaikan kepada teman-teman agar semua pihak, kalau memang mau berpihak kepada petani saatnya bagaimana mereka khususnya petani diberikan kemudahan memperoleh pupuk bersubsidi.” Pungkasnya***Day